Senin, 06 Agustus 2012

一个新的开始 (A New Beginning)

Isa Kirana
September 2011
Menyambut harapan-harapan baru...

Satu bulan yang lalu, aku mendaftar kursus Bahasa Mandarin di Spring College International, Singapura. Aku kira, aku bukan tipe orang yang berani untuk belajar di luar negeri... namun, ketika itu ada dorongan yang kuat untuk mendaftar kursus Bahasa Mandarin. Tentu saja aku mempertimbangkannya terlebih dahulu... toh hanya dua minggu dan yang akan aku lakukan adalah hal yang aku senangi, yaitu belajar bahasa. Lagipula, orang-orang terdekatku selalu mendorongku untuk belajar di luar negeri, termasuk belajar hidup sendiri. Aku menganggap Singapura adalah tempat yang cocok untuk memulai langkah itu untuk pertama kalinya. Selain telah familiar dengan negara/kota ini, aku juga percaya bahwa Singapura adalah tempat yang aman untuk berpetualang sendirian.

Perlahan-lahan aku mencoba melepaskan diri dari ketergantungan akan orang-orang terdekatku.

4 September 2011
Berangkat ke Singapura...

Aku diantar ibu dan kakakku yang kebetulan ada acara di sana. Awalnya, kami menginap di salah satu hotel di Chinatown. Kamar di hotel ini sangat sempit sehingga membatasi gerak kami. Satu langkah dari tempat tidur sudah ada televisi, lalu tiga langkah ke kanan sudah kamar mandi dan pintu keluar. Ini adalah pengalaman yang menggelikan bagi kami bertiga... Sepanjang malam kami menertawai nasib kami yang kesempitan.

5 September 2011
Hari yang baru :)

Pagi ini kami sarapan di dekat hotel. Untungnya mencari makanan murah dan enak bukanlah hal yang sulit di negara/kota ini. Lalu, kami naik MRT ke daerah Newton untuk mengunjungi om yang kebetulan sedang berobat. Di sana, aku juga bertemu dengan sepupuku. Setelah mengobrol, ternyata dia juga pernah kursus Bahasa Mandarin di tempat kursusku nanti. Wah, aku jadi makin semangat!

Tidak lama kemudian, aku berangkat ke daerah Bishan naik MRT bersama ibuku; di sana tempat kursus Bahasa Mandarinku. Turun dari MRT, kami berada di dalam Mal Junction 8... Lalu aku mengambil peta dari dalam tas dan mencari alamat tempat kursusku. Ternyata tidak jauh, kami hanya perlu berjalan sedikit melewati terminal bus, lalu ke kanan. Di sini rupanya... BLK Bishan Street 13...

"Spring College International"

Itu tulisan yang aku baca di sebelah sebuah pintu. Lalu aku coba buka pintunya... Terkunci. Aneh...
Aku coba cari pintu lain... Ternyata beberapa langkah dari pintu pertama ada pintu lagi dengan tanda SCI di sebelahnya. Aku masuk ke dalam dan terdapat sebuah lift... Kutekan tombol lantai paling atas menuju SCI.
Benar, di sini tempatnya. Aku dan ibu berjalan ke sebuah pintu putih, lalu kami masuk ke dalam. Di depanku terlihat beberapa meja dengan resepsionisnya masing-masing. Aku duduk di kursi yang masih kosong dan segera berbicara dengan resepsionisnya. Aku menjelaskan bahwa aku telah mendaftar online sebelumnya, dan akan mengikuti kelas pada siang ini. Ketika sedang mengurus administrasi, seorang perempuan kira-kira seusiaku masuk ke dalam ruangan, kemudian ia juga duduk mengurus administrasi. Setelah aku selesai dengan urusan administrasi, aku berpisah dengan ibu. Sementara itu, perempuan yang tadi ternyata orang Indonesia juga dan dia menjadi teman sekelasku, bahkan teman sebangku.

Dari bagian administrasi, kami langsung diantarkan ke kelas oleh laoshi* kami. Ternyata, pintu yang tadi terkunci itu adalah tempat kelas-kelas SCI berada. Terdapat tiga ruangan, kami belajar di ruangan yang tengah. Aku duduk di samping teman baruku di barisan paling depan. Kami sekelas dengan orang-orang lain yang telah belajar lebih dahulu. Jadi, sistem mengajarnya tidak seperti di sekolah, di mana satu laoshi mengajar di depan kelas, akan tetapi laoshi menghampiri murid-muridnya dan mengajarkan materi sesuai dengan tingkatan masing-masing. Jadi, di dalam kelasku ada orang yang sudah fasih berbahasa Mandarin dan ada yang baru belajar sepertiku.

Ketika laoshi sedang mengajar murid lain, aku dan teman baruku mengobrol. Ternyata, latar belakang SMA kami tidak terlalu berbeda, bahkan teman sekolahnya dulu ternyata satu kampus denganku. Duniaku ternyata masih berputar di lingkaran yang sama...

Kami kursus dari pukul 13 hingga 16. Biasanya, tiga jam adalah waktu yang lama untuk belajar, namun kali ini tidak terasa sedikitpun. Mungkin karena ini adalah kegiatan yang benar-benar aku suka, selain itu laoshi juga ramah dan aku sudah ada teman baru, ditambah aku sudah pernah belajar Bahasa Mandarin ketika SMA dulu.

Ternyata, memulai sesuatu tidak sesulit yang kubayangkan :)

*laoshi = guru

Isa Kirana / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar